solo traveling jepang

Persiapan Solo Traveling ke Jepang

DILARANG MENCURI & COPY PASTE SEBAGIAN ATAU SELURUH KONTEN DAN GAMBAR DARI SITUS INI, PENCURIAN AKAN DILAPORKAN KE HOSTING DAN GOOGLE SUPAYA SITUS PENCURI DITUTUP
ARTIKEL DI SITUS INI DICURI OLEH ZAVCOFFEE DOT COM HARAP LAPORKAN

Saya ingin berbagi tips solo traveling Jepang berdasarkan kunjungan di bulan Desember kemaren.  Ini kali kedua saya traveling sendiri setelah beberapa tahun lalu ke Singapore.  Setelah menimbang-nimbang, dan browsing sana-sini, saya memutuskan untuk traveling ke Jepang.  Kenapa ? Pertama karena Jepang punya segala yang saya ingin explore, yaitu kebudayaan yang masih kuat dan juga kemodernannya.  Yang kedua ini catatan penting untuk solo traveler yaitu keamanan.  Jepang termasuk negara yang aman untuk female solo traveler.  Selama 3 hari pertama saya gabung ke satu grup jalan-jalan semi mandiri yang bukan travel agent jadi tetap saja saya menyiapkan sendiri segala sesuatunya dan sekalian digunakan untuk solo traveling selama 7 hari berikutnya.  Apa yang perlu dipersiapkan dan apa yang saya alami disana :

Solo Traveling Jepang Tips

Membuat itinerary

  1.  Ini tergantung interest kamu ingin lihat apa dan dimana.  Untuk saya karena 3 hari pertama saya mengunjungi kyoto dan osaka bersama teman-teman, maka saat sendiri saya memilih untuk mengunjungi Takayama-Shirakawago-Nagano-Tokyo. Saya memilih ini karena saya tertarik ingin explore daerah tersebut dan sebelum memutuskan saya sempat beberapa kali berganti-ganti itinerary karena banyak sekali yang ingin saya kunjungi tapi akhirnya  4 tempat tersebut yang paling possible.  Saran saya cobalah tidak terlalu banyak daftar kunjungan karena malah nantinya kita tidak maksimal menikmati tempat yang kita kunjungin.

Fact : sebenarnya saya ingin menikmati suasana harbour di Yokohama dan melihat Arashiyama di Kyoto tapi gagal karena waktu saya habis cukup banyak di Tokyo dikarenakan sering tersesat dan saya belum puas mengexplore Takayama tapi harus berangkat ke Shirakawago sesuai jadwal bus yang saya pesan.

2.  Buka peta dan lihat jalur yang akan kamu tempuh supaya kamu bisa membuat rute yang efisien.  Buat juga alternatif tempat tujuan lain yang searah untuk tambahan jika masih ada waktu atau ketika rencana utama tidak berhasil

3.  Pastikan moda transportasi yang akan kamu pake dari satu tempat ke tempat lain, termasuk jangka waktu perjalanan.  Lebih baik dari awal kita sudah pastikan sampai detil.  Saya memutuskan untuk solo traveling selama 7 hari supaya hemat dengan pemakaian JR Pass paket 7 hari. Sebagai catatan JR Pass akan menghemat pengeluaran di biaya transportasi jika kamu menggunakannya untuk pergi antar daerah. Kalo cuma keliling Tokyo, tidak perlu JR Pass.  JR Pass harus dibeli sebelum kamu berangkat ke Jepang dan pada hari akan kamu pakai, kamu harus menukarkannya di stasiun-stasiun tertentu dan berlaku pada jumlah hari berturut-turut bukan hari pemakaian.  Jadi jika pada hari ke2 kamu tidak memakainya sama sekali, tetap saja hari ke8 sudah tidak berlaku.

Rute : Shin Osaka-Takayama-Shirakawago-Kanazawa-Nagano-Yudanaka-Nagano-Tokyo-Kyoto-Osaka Airport

Klik pada peta untuk mengetahui moda transportasi yang saya gunakan

Fact : setiap kali saya tiba di tempat tujuan baru, saya langsung ke tourist information dan juga memesan tiket/memastikan jam dan lokasi kendaraan untuk menuju destinasi selanjutnya.  Hal ini sangat berguna untuk menghindari keterlambatan, karena masih harus mencari lokasi naik kendaraan ataupun menghindari salah schedule. Kita juga bisa memperkirakan dengan sisa waktu yang kita punya, kita bisa explore kemana saja.

Visa

Karena paspor saya masih paspor biasa jadi saya memerlukan visa untuk itu saya perlu melampirkan itinerary, tiket pesawat, dan booking hotel. Untuk melihat syarat yang lebih lengkap bisa dilihat disini www.id.emb-japan.go.jp/

Tiket Pesawat

Pembuatan visa memerlukan bukti tiket pesawat, tapi kita ga mau kan sudah terlanjur beli tiket ternyata visa kita ditolak (hadeuh jangan sampai visa ditolak ya).  Caranya kamu booking di satu maskapai penerbangan tapi tidak perlu dibayar dulu. Maskapai tersebut akan memberikan jangka waktu pembayaran.  Nah, bukti booking tersebut bisa kamu lampirkan untuk pengajuan visa.

Booking Hotel

solo traveling jepang

Setelah itinerary jadi, sekarang waktunya untuk pesan hotel.  Saya menggunakan Agoda dan Booking.com untuk memesan semua penginapan saya.  Total ada 3 hostel yang saya pesan dan 1 ryokan :

  1. J Hoppers Takayama pesan via Agoda.com, waktu itu saya mengambil yang tidak bisa dibatalkan, dan menyesal juga karena jadi sulit mengubah itinerary.  Hostelnya enak dan nyaman, tidak berisik sama sekali, dekat stasiun Takayama, menyediakan free kopi dan teh.
  2. Ryokan Senshinkan Matsuya via Booking.com karena saya ingin merasakan menginap di ryokan, saya memilih lokasi ryokan di Yamanouchi yang merupakan komplek onsen dan sekaligus sangat dekat lokasinya dengan Jigokudani  dan pegunungan Shiga Kogen yang ingin saya kunjungi.

Fact : Ini pengalaman pertamakali memesan hotel lewat booking.com dan saya sempat bingung karena untuk ryokan ini kita tidak diminta no kartu kredit.  Saya sempat mengirim email ke customer service untuk memastikan pemesanan saya dan respon dari Booking.com sangat cepat, dipastikan bahwa tidak diperlukan kartu kredit dan langsung membayar cash.  Kebanyakan ryokan menerapkan sistem seperti ini.

Ryokan ini sangat tenang, punya onsen pribadi yang cukup bagus, harga terjangkau, kamar luas, dan sarapannya sangat enak dengan menu kaiseki, pemilik ryokan juga sangat membantu saya dalam hal informasi segala sesuatu yang saya perlukan

3.  Oak hostel Zen Tokyo, hostel ini bangunannya modern, bersih, dan cukup tenang walaupun sekamar saya ada lebih dari 10 tempat tidur. Free kopi dan teh tersedia serta mereka selalu membantu memberikan  rute-rute untuk explore Tokyo.  Dekat dengan akses kereta dengan JR dan ada combini di dekat hostel.

oakhostelzen_1

4.  Piece hostel Kyoto, saya disini hanya numpang tidur karena datang kemalaman dan tidak sempat lagi explore Kyoto, dan paginya langsung berangkat bandara.  Hostel dengan bangunan hip dan design oriented. Sangat murah karena sudah mendapat breakfast yang lengkap dan uniknya kita bisa memilih bantal yang kita mau.  Hotel ini sangat penuh jadi cukup sulit untuk menikmati suasana tenang, selalu ada antrian di customer service walaupun begitu mereka tetap memberikan service dengan baik, menjelaskan peta kyoto dan saran untuk pemesanan bus ke airport ketika pertamakali saya datang.

Semua pemesanan ini juga harus dilampirkan saat pembuatan visa, dan ketika saya pesan lewat booking.com sangat terbantu karena ada pembatalan gratis atau merubah tanggal sampai beberapa hari sebelum tanggal menginap.  Sehingga kita masih bisa merubah pemesanan kita di kemudian hari.

DILARANG MENCURI & COPY PASTE SEBAGIAN ATAU SELURUH KONTEN DAN GAMBAR DARI SITUS INI, PENCURIAN AKAN DILAPORKAN KE HOSTING DAN GOOGLE SUPAYA SITUS PENCURI DITUTUP
ARTIKEL DI SITUS INI DICURI OLEH ZAVCOFFEE DOT COM HARAP LAPORKAN

Fact : Kenapa saya suka tinggal di hostel, karena harganya terjangkau apalagi kalo kita sendiri dan saya nyaman lebih suka tidur rame-rame. Selain itu hostel yang saya pilih sangat bersih dan tidak jorok. Bertemu sesama traveler juga sangat menyenangkan karena kita bisa berbagi info dan ga kesepian walau kita solo traveling.

Cuaca

Perhatikan cuaca yang ada disana, di Jepang bisa berdeda-beda tergantung daerahnya, misalnya suhu di Nagano dan Tokyo pada hari yang sama bisa berbeda, jadi saya rutin mengecek suhu dan kondisi cuaca lewat app accu wheater.

Saat pertengahan December suhu berkisar 0-12 derajat.  Saya persiapkan longjohn, jaket musim dingin, syal, penutup kuping, sarung tangan dan kaos kaki wool. Baju tidak terlalu banyak karena saat musim dingin kita jarang berkeringat dan juga nantinya bakalan shopping so mendingan sisakan tempat di koper untuk baju baru.

solotravelingjapan_2

1 koper ukuran 27, ransel dan tas kain.  Sepatu untuk jalan-jalan, ugg boots  dan sandal hotel (karena kebanyakan hostel tidak menyediakan sandal).  Bawa juga dompet koin karena di Jepang banyak sekali koin yang kita dapat dan sangat diperlukan ketika naik kereta.

Fact : Saya sempat kelelahan menyeret-nyeret koper naik turun tangga di stasiun karena berpindah-pindah kota. Tidak ada porter dan resikonya jalan sendiri  ga ada yang bisa dititipin luggage saat ke kamar mandi atau mau mengecek sesuatu.  Travel light is better dan pikirkan juga mau traveling by bus atau kereta.  Yang pasti kalo bus kamu jarang naik turun tangga.

Fact : Sepatu jalan saya boots dengan buckle, keren tapi ternyata di bandara selalu berbunyi saat melewati body scanner dan sepatu musim dingin saya ternyata tidak tahan air dan lama-kelamaan menganga.  Jadi untuk sepatu coba browsing yang cocok untuk traveling sesuai musim karena membantu kita supaya tetap fit jalan jauh.

Makanan & Obat-obatan

Saya membawa beberapa mie instan untuk antisipasi jika saya kelaparan di hostel dan tidak sempat membeli makan, dan kopi kopi instan.  Untuk obat-obatan bawa yang kira-kira kamu butuhkan misal obat masuk angin, maag, dll.

Fact : Untuk Tokyo dan Osaka, paling gampang saat sedang lapar adalah pergi ke combini sejenis minimarket misalnya Familymart, Lawson, Seven eleven yang ada dimana-mana. Makanan yang dingin juga bisa minta dihangatkan.  Cari hostel yang dekat dengan combini, lihat di review hostel.

Internet

Saya tidak mendaftar paket internet dari Indonesia dan juga tidak membawa pocket wifi.  Sempat saya survei untuk pocket wifi harga senilai 700 ribu untuk 7 hari, karena saya jalan sendiri saya pikir itu sangat mahal.  Selain itu di hostel selalu ada wifi.

Fact :ketika di tokyo wifi itu sangat diperlukan karena setiap kita mau pergi ke sesuatu tempat atau mencari tempat/kafe sungguh sangat sulit mencarinya tanpa wifi.  Tidak semua orang di Tokyo tahu tempat yang kita cari jadi wifi akan menghemat waktu kita.

Bahasa

Saya sempat membawa kamus saku tapi ternyata tidak pernah saya pakai. Pelajari 3 kata ini : konnichiwa (halo), sumimasen (maaf/permisi), arigato (terimakasih) dan bahasa isyarat.  Seringkali saya bertanya pada seseorang yang tidak bisa bahasa Inggris dan dia juga tidak mengerti tempat yang saya sebutkan kemungkinan karena logat Inggris saya.  Jadi saya tunjukkan peta dan bertanya dimana kita sekarang, dia akan menunjukkan kemudian saya tujuk tempat yang ingin saya tuju, maka dia akan memberi arahnya dengan bahasa tangan.

DILARANG MENCURI & COPY PASTE SEBAGIAN ATAU SELURUH KONTEN DAN GAMBAR DARI SITUS INI, PENCURIAN AKAN DILAPORKAN KE HOSTING DAN GOOGLE SUPAYA SITUS PENCURI DITUTUP
ARTIKEL DI SITUS INI DICURI OLEH ZAVCOFFEE DOT COM HARAP LAPORKAN

Uang

Saya menukarkan uang rupiah ke yen sebelum berangkat di money changer di kota asal saya.   Kurs pada saat itu 1 yen=112 rupiah.  Hindari menukar uang di bandara karena nilai tukarnya kurang bagus.  Ketika kekurangan uang, saya mengambil uang dengan atm bank di Indonesia lewat atm international tapi tidak semua tempat ada. Carilah seven eleven atau mall yang besar.  Setiap pengambilan 1 juta saya dikenai 20 ribu (tergantung banknya). Semua restoran yang saya kunjungi menerima kartu kredit, kecuali untuk ryokan memang sudah dijelaskan dari awal pembayaran harus cash.  Jadi bawa uang cash, atm (dan kartu kredit jika mau).

Detail Trip

Jika itinerary sudah jadi, kita tinggal zooming lagi apa saja yang mau kita explore dari tempat-tempat tesebut.  Misalnya di Takayama saya mau explore makanan khas yang ada disana, di Nagano saya mau explore snow resort dan di Tokyo mau shopping.  Saya akan browsing sebanyak-banyaknya, mulai dari travel advisor, situs resmi japan travel guide sampai apa yang dikunjungi para international fahion blogger.  Karena interest yang berbeda-beda seringkali memberikan inspirasi untuk kita yang baru pertamakali ke Jepang.  Instagram jadi alat favorit saya untuk browsing bahkan ketemu dengan seorang WNI yang tinggal di Jepang and help me a lot arrange rute perjalanan saya supaya efisien.  Selain itu banyak sekali travel blogger yang traveling secara independent ke Jepang menuliskan guidenya di blog mereka.

Gadget

Colokan di Jepang berbentuk 2 pin (2 besi pipih) jadi belilah converter yang sesuai.

Bawa selfie stick karena ga ada yang fotoin kita kan

Fact : saya sering ketemu traveler lain sendiri atau grup dan kita saling minta tolong fotoin

jigokudani_1

Ternyata postingannya panjang juga ya, semoga tips solo traveling Jepang berguna buat teman-teman yang berencana traveling ke Jepang sendirian.  Tentu saja guidance dari saya masih jauh dari sempurna, jika ada yang kurang, silahkan teman-teman menambahkan supaya referensi kita lebih banyak lagi untuk traveling selanjutnya.

10 Comments

  • Tia October 6, 2016 at 11:48 am

    Wenda keren banget blog nyaa… Aku barusan nemu ini dikasih tau irma… Sukses ya dear, dan kapan kapan ajakin aku jalan bareng yaaa..😍

    Reply
    • wenda October 6, 2016 at 2:39 pm

      Mba Tia thanks so much supportnya Yuk jalan bareng lagi hopefully soon

      Reply
  • Stephanie November 24, 2016 at 3:50 am

    Mbak sy berangkat tgl 14 smp 23 april di jepang..bersama rombongan teman2 sih..tetapi tgl 14 dan 21 dan 22 nya aku sndiri..karna mereka pulang tgl 21..pertanyaan sy
    1. JR pass sy jika di aktifkan tgl 14 di bandara kansai..apakah tgl 20 malam nya masih bisa sy gunakan utk perjalanan dr tokyo ke namba osaka
    2.jika sy aktifkan tgl 15 bareng teman2… brarti saya dari bandara kansai (tgl 14) ke shin imamiya dan dr namba (tgl 23) ke bandara sy tidak kepakai JR pass dong..jd rugi kan tiket bandara PP nya
    3.rencana tgl 21 dan 22 nya kan nginap di ken house namba..jd jalan kaki aja keliling sekitar namba..karna takut sndirian jika ke tempat lain (msih berharap ada yg mau join nih) hahah

    Maaf mbak pertanyaan sy panjang..mohon bantu di jawab dan solusi nya baik gimanaa..karna baru kali ini memberanikan diri sendiri ke negara jauh..terima kasih

    Reply
    • wenda November 25, 2016 at 5:05 am

      Hai Stephanie, jr pass diitung 7 hari berturut2 jadi mendingan pilih hari2 yg kira2 perlu pake shinkansen atau banyak pake kereta terbanyak, biar ga rugi hehe, Kemana aja di jepang rencananya? Jepang Aman kok buat jalan sendiri thanks ya udah maen ke blog aku

      Reply
    • wenda November 25, 2016 at 8:04 am

      Oh iya Stephanie waktu itu aku jr pass udah habis n terakhir kudu ke bandara osaka dari kyoto, jd akhirnya naik bus Dr kyoto kalo ga salah sekitar 220 yen, tp ya Dr kyoto ke osaka ga sejauh Tokyo-osaka sih

      Reply
  • ajeng January 9, 2017 at 12:31 pm

    info yg bagus mb,bisa dijadiin acuan nih klo nanti saya ke Jepang pertama kalinya hehehe👌

    Reply
    • wenda January 10, 2017 at 7:22 am

      hai ajeng makasih ya udah maen ke blog aku

      Reply
  • Elly July 16, 2018 at 1:00 pm

    Hi Wenda, saya jg mo xolo travelling bln nov. nanti selama 11D, itinerary tokyo-hakone-kawaguchiko-kyoto-osaka-tokyo. Mhn sarannya apakah hrs beli JR pass atau lbh hemat beli ketengan? msh bingung soalnya. Thanks

    Reply
    • wenda July 22, 2018 at 7:45 pm

      Hai kalo kulihat lebih hemat beli jr pass, harganya sekitar 3 jutaan gitu, kalo ga salah Tokyo ke kyoto udah sejutaan lebih ya kalo pake shinkansen coba kamu hitung masing2 trip berapa pake shinkansen trus ditotal

      Reply
  • Gusti yeni January 18, 2022 at 8:09 pm

    Mbakeee kita sama pertama ke Jepang 2016 tapi aku bulan oktober – november. Maak keren di bagian mapnya gimana caranya mak bisa gitu bikinnya.

    Reply

Thanks for visiting my blog

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!